Absen Daring COVID-19

Ini adalah satu dari beberapa daftar hadir/absensi daring (online) yang saya gunakan ketika wabah COVID-19 melanda dunia. Saya mengambil jalan berbeda dari kebanyakan guru yang membuat daftar hadir dalam aplikasi WhatsApp, Google Form, Telegram, atau bahkan mungkin via Facebook. Hanya beda platform, tetapi esensinya sama.

Di sini siswa menyatakan kehadirannya dengan menulis nama dan kelas pada formulir komentar.

Apa yang hilang dari daftar hadir Online?

Ada sesuatu yang hilang dari model mengabsen seperti ini. Salah satunya adalah tidak ada ritual memanggil siswa dengan melafalkan nama-nama mereka. Padahal ini salah satu kegiatan yang membantu guru mengingat nama dan wajah murid yang mereka ajar. Mengingat nama dan wajah murid merupakan hal yang penting. Bukan sesuatu yang elok jika seorang guru memanggil muridnya dengan nama hei 'anu'. Di samping itu, melakukan ritual ini di awal pembelajaran di kelas akan membangun ikatan antara guru dan murid.

Keabsenan online tidak menjamin 100% akurat. Seseorang bisa menyaru menjadi orang lain untuk menunjukkan kehadiran. Sulit memastikan apakah memang si A sendiri yang menulis nama dan kelas pada formulir komentar. Bisa saja orang lain, bukan?

Absen atau Daftar Hadir?

Yang benar adalah daftar hadir. Namun, kata 'absen' terlanjur digunakan secara salah untuk maksud tersebut. Arti kata 'absen' menurut KBBI adalah tidak masuk (sekolah, kerja, dan sebagainya); tidak hadir.

Ini sudah berakhir

Pembaruan 24 Juni 2022.

Semester genap tahun ini (Januari - Juni) pembelajaran tidak daring lagi. Namun kami belum belajar dengan waktu penuh (jam pelajaran masih separuh waktu).

Postingan ini sekarang menjadi kenangan.